Dari sekian banyak
gambar yang dipresentasikan oleh beberapa teman saya, saya tertarik untuk
membahas salah satu gambar yang ditemukan oleh I Wayan Ginastra. Anak tersebut
kebetulan adalah keponakannya yang bernama Ni Luh Intan Lestari (13 tahun) yang
yang bersekolah di SMP Negeri 3 Bangli.
Gambar 1. Karya Ni Luh
Intan Lestari (13 tahun)
Dari karya tersebut,
Intan menggambarkan bumi dengan 3 beruang diatasnya. Yang menarik pada karya
ini adalah terdapat tulisan “Love and Kind World We”. Terlihat anak tersebut
memiliki kepedulian terhadap lingkungan serta isu-isu sekitar terkait dengan
perusakan bumi yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat ditengah
masyarakat.
Mengacu pada konsep yang
dikemukakan oleh Victor Lowenfeld usia 13 tahun termasuk kedalam masa
Naturalisme Semu. Pada masa naturalisme semu,
kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosialnya makin berkembang.
Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya sendiri.
Pengamatan kepada objek lebih rinci. Tampak jelas perbedaan anak-anak bertipe
haptic dengan tipe visual. Tipe visual memperlihatkan kesadaran rasa ruang,
rasa jarak dan lingkungan, dengan fokus pada hal-hal yang menarik perhatiannya.
Penguasaan rasa perbandingan (proporsi) serta gerak tubuh objek lebih
meningkat. Tipe haptic memperlihatkan tanggapan keruangan dan objek secara
subjektif, lebih banyak menggunakan perasaannya. Gambar-gambar gaya kartun
banyak digemari.
Pada karya
anak ini terlihat bahwa sang anak mulai memiliki ketertarikan khusus terhadap
seni. Dan terihat bahwa anak ini menyukai boneka sesuai dengan yang ia
gambarkan yaitu boneka beruang. Permainan warna yang digunakan juga sudah mulai
beragam, dimana anak ini mungkin mengikuti pola warna pada peta sehingga setiap
pulau memiliki warna yang berbeda. Untuk anak seusianya juga sudah mulai
memikirkan pesan moral yang disampaikan melalui yang karya yang ia buat.
Dapat
disimpulkan bahwa karya yang dihasilkan oleh anak usia 13-15 tahun yang
termasuk kedalam masa naturalisme semu sudah mulai dipengaruhi oleh isu-isu
sekitar mereka, diamana anak seusia mereka sudah mulai kritis teradap apa yang
mereka dengar maupun apa yang mereka lihat, serta sudah memperhatikan pesan
moral yang ingin mereka sampaikan melalui karya yang mereka buat.
Pustaka
Bandi Soebandi. Mengenal Periodisaisi Perkembangan Seni Rupa
Anak tersedia pada
/file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/197206131999031-BANDI_SOBANDI/MENGENAL_PERKEMBANGAN_SENI_RUPA_ANAK-ANAK_(Materi).pdf
diunduh pada tanggal 29 September 2015 pukul 19.45 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar