Selasa, 27 Oktober 2015

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (Tugas 9)



Pada postingan saya kali ini, saya akan mencoba membahas dan menganalisis gambar anak usia 5 tahun yang termasuk kedalam masa prabagan. Dimana salah satu gambar anak tersebut memiliki keterbelakangan fisik yaitu tidak bisa berbicara dan mendengar yang bersekolah di SLB B Negeri Singaraja - Bali, yang didapatkan oleh teman saya dengan cara menyuruh dia untuk menggambar langsung.

Gambar 1. Rian (6-7 tahun)


Anak ini memiliki keterbelakngan fisik yaitu tidak bisa mendengar dan berbicara. Pada karyanya, sepertinya dia menggambarkan ogoh-ogoh yang lengkap dengan tangan serta kakinya. Saya tidak bisa memastikan bahwa gambar tersebut adalah gambar ogoh-ogoh karena teman saya kesulitan untuk berkomunikasi dengannya. Tetapi dilihat dari hasil gambarnya, dia menggambarkan kaki yang disambung menggunakan garis dengan balok dibawahnya yang menyerupai ogoh-ogoh. Kemudian dia menggambarkan mahkota diatas kepala ogoh-ogoh tersebut. Pada balok yang berada dibawah kaki ogoh-ogoh, dia menulis angka dan huruf yaitu 2 A 3 4 3, dimana anak tersebut mungkin sedang belajar menulis angka. Dari gambar tersebut saya bisa menyimpulkan bahwa anak ini termasuk ceria dan aktif walaupun dengan keadaannya yang tidak sempurna. Hal ini dibuktikan dengan pola gambarnya yang tidak kalah kreatif dengan anak-anak normal seumurannya serta penggambaran ogoh-ogoh yang sedang tersenyum menunjukkan bahwa anak ini mungkin menyukai kegiatan yang berkaitan dengan ogoh-ogoh. Pada gambar anak ini juga dapat dilihat bahwa anak tersebut belum mendapatkan pengaruh dari orang dewasa. Hal ini dibuktikan dengan penggambaran wajah yang hanya terdapat mata dan mulut saja. Kemudian pola penggambaran wajah yang biasanya kita temukan pada anak umumnya adalah dengan menggambarkan wajah yang bulat namun berbeda dengan gambar anak ini. Dia menggambarkan wajah dengan lempeng dan menyerupai segienam. Pada penggambaran kaki dan tanganpun dapat dilihat bahwa anak tersebut belum mendapat pengaruh dari orang dewasa. Pada gambar tangan dan kaki, jumlah kaki dan tangan hanya 3 saja.
Dari analisis gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak usia prabagan yang terjadi pada anak yang berketerbelakangan maupun yang tidak, hampir memiliki kesamaan. Sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Viktor Lowenfeld bahwa pada masa prabagan., kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang disenanginya. Kemungkinan besar karena anak tersebut memiliki sifat yang ceria sehingga tidak membuat anak ini merasa minder dan dilihat dari karyanya bahwa anak ini memiliki kreativitas yang menyamai anak-anak normal seusianya.
                                                                                     
Pustaka
Bandi Soebandi. Mengenal Periodisaisi Perkembangan Seni Rupa Anak  tersedia pada /file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/197206131999031-BANDI_SOBANDI/MENGENAL_PERKEMBANGAN_SENI_RUPA_ANAK-ANAK_(Materi).pdf diunduh pada tanggal 29 September 2015 pukul 19.45 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar