Minggu, 18 Oktober 2015

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (Tugas 8)



Kegiatan menggambar merupakan salah satu media untuk mengembangkan kreativitas anak. Bagi sebagaian anak yang menyukai kegiatan menggambar melakukan kegiatan menggambar sama halnya dengan bermain. Mereka akan merasa senang dan tanpa sadar akan menghasilkan beberapa gambar sekaligus. Pada postingan saya kali ini, saya akan membahas beberapa gambar yang dikumpulkan oleh teman-teman saya dari beberapa klasifikasi umur yaitu umur 2,5 tahun, 6 tahun dan 9 tahun. 

Gambar 1. Karin (2,5 tahun)
                                                                 Sumber. Dok. Pribadi

Menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain (1970) dalam: Creative and Mental Growth usia 2-3 tahun termasuk dalam masa mencoreng. Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain (1970) menyatakan kesenangan membuat goresan pada anak-anak usia dua tahun bahkan sebelum dua tahun sejalan dengan perkembangan motorik tangan dan jarinya yang masih menggunakan motorik kasar. Hal ini dapat kita temukan anak yang melubangi atau melukai kertas yang digoresnya. Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum menggambarkan suatu bentuk objek. Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan morotik kasar. Kemudian, pada perkembangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah mampu mambuat garis melingkar. 

Pada gambar ini goresan yang dihasilkan si anak masih bebas yaitu kebanyakan Karin menggores dengan arah vertikal dan horizontal sehingga menghasilkan goresan bebas dan bertumpuk. Warna yang digunakan pun beragam. Anak-anak pada masa ini memiliki jiwa bebas dan ceria. Mereka sangat menyenangi warna-warna yang cerah misalnya dari crayon. Kesenangan menggunakan warna biasanya setelah ia bisa memberikan judul terhadap karya yang dibuatnya. Penggunaan warna pada masa ini lebih menekankan pada penguasaan teknik-mekanik penempatan warna berdasarkan kepraktisan penempatannya dibandingkan dengan kepentingan aspek emosi.

Garis-garis yang dihasilkan oleh anak tersebut merupakan bentuk bunga yang ia gambarkan dengan arah vertical maupun horizontal. Terlihat bahwa anak tersebut memang masih belum mendapatkan pengaruh dari orang dewasa. Dengan goresan yang liar tersebut sang anak bercerita tentang kesukaannya terhadap bunga. Anak ini tergolong aktif dan sering bertanya ketika proses menggambar berlangsung. Hal ini membuktikan bahwa anak ini menyukai kegiatan menggambar.

Gambar 2. Komang Wisnu (6 tahun)
                                                               Sumber. Dok. Pribadi

Pada usia 6 tahun yang termasuk kedalam masa prabagan yaitu rentang usia 4-7 tahun.  Usia anak pada tahap ini bisanya berada pada jenjang pendidikan TK dan SD kelas awal. Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang disenanginya.

Dari karya anak ini terlihat bahwa sang anak memiliki kreativitas serta imajinasi yang tinggi dibandingkan dengan anak seusianya pada umumnya. Biasanya yang sering kita jumpai pada anak usia 6 tahun adalah penggambaran pola gunung kembar dan sebagainya yang biasa diajarkan di sekolah. Namun berbeda dengan anak ini. Dia menggambarkan pesawat luar angkasa yang sedang terbang lengkap dengan gambar bintang. Pewarnaannya pun sudah terbilang bagus karena dia sudah mengenal gradasi warna serta mengetahui bahwa warna langit di luar angkasa yang hitam. Sepertinya anak tersebut memang mengikuti sanggar atau les menggambar. 

Gambar 3. Haikal (9 tahun)
                                                                 Sumber. Dok. Pribadi

Usia 9 tahun termasuk ke dalam masa Realisme Awal. Pada masa ini karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam lingkungan. Selain itu kesadaran untuk berkelompok dengan teman sebaya dialami pada masa ini. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya.

Dari sekian banyak gambar yang sudah dikumpulkan, saya sangat tertarik pada karya anak ini. Menurut saya, anak tersebut dangat kreatif dan memiliki keterampilan menggambar yang lebih dari anak seusianya. Terlihat dari penggambaran adegan dengan menggunakan slide seperti pada komik. Anak ini sudah memiliki perhatian terhadap lingkungan sekitar. Kebetulan pada saat kegiatan menggambar ini berlangsung, masih suasana lebaran Idhul Adha sehingga anak tersebut menggambar adegan pemotongan hewan qurban. Mulai dari slide 1 dia menggambar dirinya yang sedang mempersiapkan hewan qurban (kambing) dengan membawa pisau. Kemudian di slide 2 dia menggambar dirinya yang sedang memotong kambing tersebut. Selanjutnya di slide ke 3 dia menggambarkan bahwa kambing tersebut sudah mati dengan menggunakan bahasa emoticon yang sering kita jumpai di HP. Dan di slide terakhir dia menggambarkan dirinya yang sedang membagikan daging kambing kepada orang yang membutuhkan. Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa anak ini sudah mengetahui makna dari hari raya Idul Adha dan menceritakan kesenangan serta pengalamannya pada saat hari raya Idhul Adha.

Dari beberapa gambar yang sudah dibahas diatas terlihat bahwa anak-anak cenderung menyukai kegiatan menggambar dan lebih bebas menceritakan pengalaman serta kesukaan mereka melalui kegiatan menggambar. Kegiatan semacam ini bisa digunakan ketika anak kurang suka atau tidak mau belajar. Dengan pola menggambar kita bisa memancing kreativitas anak serta mengatahui apa yang mereka senangi. Terutama bagi orang tua yang mengalami permasalahan terhadap anak yang cenderung minder dan pendiam, maka dengan kegiatan menggambar orang tua bisa mengetahui permasalahan yang dialami si anak, dengan melihat serta menganalisis hasil gambar anak tersebut kita akan mengetahui permasalahan apa yang sedang ia hadapi.



Pustaka
Bandi Soebandi. Mengenal Periodisaisi Perkembangan Seni Rupa Anak  tersedia pada /file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/197206131999031-BANDI_SOBANDI/MENGENAL_PERKEMBANGAN_SENI_RUPA_ANAK-ANAK_(Materi).pdf diunduh pada tanggal 29 September 2015 pukul 19.45 WITA








Tidak ada komentar:

Posting Komentar