Minggu, 13 September 2015

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (Tugas 3)



CIRI – CIRI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA

Pertumbuhan dan perkembangan sudah dimulai sejak manusia masih dalam kandungan, lahir hingga mereka dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut menyangkut pertumbuhan fisik maupun psikis. Kata “pertumbuhan” dan “perkembangan” meskipun saling melengkapi namun memiliki makna yang berbeda, pertumbuhan mengarah kepada perubahan fisik atau jasmani yang terjadi pada semua makhluk hidup sedangkan perkembangan mengarah kepada perubahan psikis atau mental seseorang.
Beberapa ahli mengemukakan adanya ciri – ciri yang terjadi pada manusia ketika mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Ciri – ciri tersebut adalah :

a. Tahap perkembangan berdasarkan biologis
Tahap
Aristoteles
Kretschmer
Freud
1
0 – 7 tahun masa bermain
0 – 3 tahun, fullungs periode. Anak terlihat gemuk
Fase Oral : 0 – 1 tahun, mulut sebagai daerah pokok aktifitas dinamik
2
7 – 14 tahun, masa belajar
3 – 7 tahun, streckung periode. Anak terlihat langsing
Fase Anal : 1 – 3 tahun, dorongan dan tahanan terpusat pada fungsi pembuangan kotoran
3
14 – 21 tahun, masa puberitas
7 – 13 tahun, fullungs periode
Fase Falis : 3 – 5 tahun, alat kelamin sebagai daerah erogen terpenting.
4

13 – ±20 tahun, streckung periode
Fase Laten : 5 – 12 tahun, impuls cenderung mengendap
5


Fase Puberitas : 12 – 13 tahun, impuls dipindahkan dan disublimasikan
6


Fase Genetal : Individu terjun ke masyarakat

b.    Tahap Perkembangan berdasarkan Psikologis
Kroh beranggapan bahwa dalam perkembangannya individu mengalami masa keguncangan. Perkembangan individu melewati tiga periode :
1.     Masa kanak – kanak : Lahir – Keguncangan pertama
2.     Masa keserasian bersekolah : Keguncangan pertama – kedua
3.     Masa kematangan : Keguncangan kedua – akhir remaja

c.   Perkembangan Intelektual
Menurut Piaget terdapat empat fase :
1.     Fase Sensomotorik : Umur 0 – 2 tahun
2.     Fase Praoperasional : Umur 2 – 7 tahun
3.     Fase Operasional-Konkret : Umur 7 – 12 tahun
4.     Fase Operasional Formal : Umur 12 – akhir hayat
Elizabeth Hurlock mengemukakan jenis-jenis perubahan selama proses perkembangan dan sifat-sifat khusus dalam perkembangan.

1. Jenis-jenis perkembangan (Types of changes in Development)
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan digolongkan ke dalam 4 jenis; yaitu :
·         Perubahan dalam ukuran (changes in size)
·         Perubahan dalam perbandingan ( changes in proportion)
·         Pengertian wujud ( Disappearance of Old Features)
·         Memperoleh wujud baru ( Acquisition of New Features)

2. Sifat-sifat khusus perkembangan (Characteristics of Development)
Ada beberapa sifat khusus yang dapat kita lihat dalam perkembangan. Dan hanya diambil yang jelas menunjukkan pengaruh yang besar; yaitu :
  • Perkembangan berlangsung menurut suatu pola tertentu.
  • Perkembangan berlangsung dari sifat-sifat umum ke sifat-sifat khusus.
  • Perkembangan adalah tidak terputus-putus.Perbedaan kecepatan perkembangan antara kanak-kanak akan tetap berlangsung.
  • Perkembangan dari pelbagai bagian badan berlangsung masing-masing dengan kecepatan sendiri.
  • Sifat-sifat dalam perkembangan ada sangkut pautnya antara satu dengan lainnya.
  • Perkembangan dapat dikira-kirakan lebih dahulu.
  • Tiap-tiap fase perkembangan mempunyai coraknya masing-masing.
  • Apa yang disebut sikap yang menjadi persoalan kerapkali sikap biasa sesuai dengan umurnya.
  • Tiap-tiap orang yang normal akan mencapai masing-masing fasenya terakhir dalam perkembangan.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati.
Laster D. Cow dalam bukunya ”Human Development Learning” mngemukakan bahwa ada tiga proses dalam pertumbuhan dan perkembangan yakni childhood, maturity dan adulthood. Yang dimaksud dengan childhood adalah masa yang mencakup masa kandungan (sebelum lahir, masa kelahiran, masa bayi, masa kana-anak dan masa anak sekolah. Maturity adalah suatu perkembangan  ketika seseorang mengalami kematangan sebelum ia memasuki masa kedewasaan. Sedang adulthood ialah mencakup masa mencari pekerjaan, masa berpacaran, kemudian berumah tangga dan menjadi orang tua

1.      Masa Sebelum Lahir (Pranatal Period)
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelu lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu :
a.  Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
b.  Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
c.  Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.

2.      Masa Bayi Baru Lahir (New Born)
Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan / perkembangan.
Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah :
a.      Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh periode perkembangan.
b.     Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup/ perkembangan janin.
c.      Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d.     Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal perkembangan lebih lanjut.

3.      Masa Bayi (Babyhood)
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.

4.      Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood)
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.

5.      Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood)
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek.
Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.

6.      Masa Remaja dan Pubertas (Puberty)
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.
Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu :
a.      Perubahan besarnya tubuh.
b.     Perubahan proporsi tubuh.
c.      Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
d.     Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
Pada usia ini umumnya anak mulai tidak tergantung orang tua, mulai berkembang akal pengendalian diri. Membentuk kelompok dan kumpulan tersendiri. Mulai berminat pada perilaku yang baik, dan teratur. Kecerdasan dan pengertian berkembang, menyadari pentingnya belajar, mulai mengembangkan cara-cara baru dalam membaca dan belajar.
Pada masa remaja terjadi perubahan dalam pertumbuhan sik yang meliputi pertumbuhan dan kematangan kepribadian. Masa ini merupakan tahap manusia menuju kedewasaan atau sering disebut dengan masa pubertas.
Dalam masa pubertas ini, pertumbuhan badan terjadi sangat cepat, masa ini adalah masa pematangan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Saat masa pubertas inilah laki-laki dan perempuan telah mampu menghasilkan sperma dan ovum (sel telur) yang ditandai dengan ciri-ciri seks sekunder.
Ciri-ciri seks sekunder pada perempuan yang dapat dilihat, misalnya payudara membesar, panggul membesar, rambut tumbuh di sekitar alat kelamin dan ketiak, kadang timbul jerawat. Selain itu, kematangan organ reproduksi ditandai dengan mendapatkan haid (menstruasi) yang pertama. Hal ini menandai adanya pelepasan pertama ovum dari indung telur. Dan pada masa ini biasanya pertambahan tinggi badan melambat.
Masa pubertas pada laki-laki terjadi antara umur 10 – 14 tahun. Pada masa ini kematangan organ reproduksi ditandai dengan terbentuknya sperma dan terjadi pengeluaran sperma pada saat tidur (mimpi basah).
Ciri-ciri seks sekunder pada laki-laki, misalnya tumbuh rambut di sekitar alat kelamin, ketiak, tumbuh kumis, jenggot, tumbuh jakun, suara menjadi besar, otot-otot membesar, dan dada menjadi bidang. Setelah usia 14 tahun, pertambahan tinggi akan berkurang atau melambat. Pada masa pubertas kecerdasan berkembang cepat, kecepatan dan ketepatan keterampilan motorik menonjol, dan perkembangan mental terbentuk.

7.      Masa Dewasa Awal (Early Adulthood)
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.
Masa dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas san penyesuaian diri pada pola hidup yang baru.

8.      Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain :
a.      Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b.     Masa dewasa madya merupakan masa transisi, di mana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c.      Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d.     Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.

9.      Masa Usia Lanjut
Manusia tidak selamanya berada dalam puncak  kekuatan. Menjadi tua adalah proses yang biasa dialami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Manusia lanjut usia sering disebut manula. Pada masa usia lanjut ini, kekuatan tumbuh tulang berkurang. Jika cedera biasanya susah untuk cepat sembuh. Keadaan keseimbangan metabolisme tubuh berkurang, penyembuhan luka berkurang kecepatannya, kerja organ-organ tubuh menurun, berkurangnya elastisitas kulit, dan rambut memutih.
Pada wanita (umur 48-50) mengalami menopause, yaitu berakhirnya kemampuan organ reproduksi menghasilkan ovum. Pada laki-laki pun kemampuan seksual kemungkinan menurun.
Penurunan yang teratur dalam hal penciuman, pendengaran, penglihatan, dan ingatan. Pada masa usia lanjut sering terjadi gangguan kesehatan. Hal ini tergantung pada manusia, bagaimana memelihara dan menjaga kesehatan tubuhnya. Masa ini, tanggung jawab manusia biasanya sudah berkurang.

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh faktor keluarga dan juga faktor lingkungan. Banyak orang beranggapan bahwa sifat seseorang bisa diturunkan melalui garis keturunan, tetapi sebenarnya psikis atau psikologi seseorang tidak dipengaruhi oleh factor keturunan. Seorang psikolog wanita terkenal yang  pernah menjabat sebagai presiden dari Amerycan Psycological Assosiation pada tahun 1958 bernama Anne Anastasi mengemukakan bahwa pengaruh keturunan selalu terjadi secara tidak langsung. Tidak satu pun dari fungsi - fungsi psikis yang secara langsung diturunkan oleh orang tua kepada anak. Pengaruh keturunan selalu memerlukan perantara atau perangsang yang terdapat dalam lingkungan, sekalipun kenyataannya memang ada semacam tingkatan yang lebih dan yang kurang. Hal ini dicontohkan dengan kenyataan sebagai berikut :
a.      Latar belakang keturunan yang sama mungkin dihasilkan ciri – ciri kepribadian yang berbeda pada kondisi – kondisi lingkungan yang berbeda pula.
b.     Latar belakang keturunan yang berbeda dan pada lingkungan hidupa yang berbeda pula, dapat dihasilkan pola perkembangan yang sama atau hampir sama.
c.      Lingkungan hidup yang sama dapat menimbulkan perbedaan – perbedaan ciri kepribadian pada anak – anak yang berlainan latar belakang keturunannya.
d.     Lingkungan hidupa yang tidak sama dapat menimbulkan persamaan dalam ciri – ciri kepribadian, meskipun latar belakang keturunan tidak sama.
Sedangkan mengenai pengaruh lingkungan Anastasi mengemukakan adanya semacam factor sagmental, yakni ada kalanya berlangsung dalam satuan waktu yang singkat, adakalanya berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Ada masa – masa dimana pengaruh lingkungan sangat kecil dan sebaliknya ada masa – masa dimana pengaruh lingkungan sangat besar. Peristiwa traumatis (goncangan jiwa) bisa menjadi contoh dimana terjadi dalam waktu singkat tetapi menimbulkan reaksi dan akibat yang mungkin lama sekali.
Mengenai hubungan factor lingkungan dan factor keturunan (konstitusi) Anastasi mengemukakan :
a.      Factor lingkungan dan factor konstitusi menjadi sumber dari timbulnya setiap perkembangan tingkah laku.
b.     Kedua factor ini tidak bisa berfungsi secar terpisah, melainkan saling berhubungan.
c.      Bentuk interaksi yang terjadi, dapat dikonseptualisasikan sebagai bentuk hubungan yang majemuk, artinya suatu hubungan yang terjadi mempengaruhi hubungan – hubungan lain yang akan terjadi.

Dari pendapat Anastasi diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan psikolosis manusia sangat dipengaruhi oleh factor keturunan dan factor lingkungan. Jadi, unruk pada orang tua sangat penting untuk memperhatikan dan mengontrol setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya, karena jika salah sedikit saja maka hal tersebut akan berpengaruh pada perkembangan lanjutan anak.




Daftar Pustaka
D. Gunarsa, Singgi. Dkk. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Gunung Mulia

http://www.te2n.com/fase-dan-ciri-ciri-perkembangan-dan-pertumbuhan diakses pada tanggal 11 September 2015 pukul 11.44 WITA
http://nong-mia.blogspot.co.id/2012/12/fase-dan-ciri-ciri-perkembangan-dan_3933.html diakses pada tanggal 11 September 2015 pukul 11.56WITA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar