Setiap
orang tua menyadari bahwa pada hakikatnya anak merupakan amanah dari Tuhan Yang
Maha Esa yang dipercayakan pada mereka. Untuk menjaga amanah itu dengan baik,
maka setiap orang tua wajib mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik dan
benar agar mereka menjadi generasi yang penerus yang berguna bagi orang tua,
lingkungan masyarakat serta negaranya.
Kebanyakan
dari Orang tua yang peduli dengan perkembangan kreativitas anaknya biasanya
akan mengikutsertakan anak-anak mereka untuk kursus menggambar atau kursus
melukis sejak dini, karena semakin muda usia anak, semakin mudah diarahkan
potensi dan bakatnya. Selain itu, kegiatan menggambar juga sudah menjadi bagian
dari kehidupan anak, bukan hanya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong
saja, tapi juga sebagai sebuah periode yang memang akan dilewati oleh anak
dalam masa perkembangannya.
Periodisasi masa perkembangan seni rupa
anak menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain dalam
Creative and Mental Growth adalah :
(1) Masa
mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
(2) Masa
Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun
(3) Masa
Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
(4) Masa
Realisme Awal (Dawning Realism) :
9-12 tahun
(5) Masa
Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
(6) Masa Penentuan (Period of Decision) :
14-17 tahun.
Penjelasan
periodisasi perkembangan seni rupa anak diatas adalah sebagai berikut:
1. Masa Mencoreng (scribbling)
: 2-4 tahun
Goresan-goresan
yang dibuat anak usia 2-3 tahun belum
menggambarkan suatu bentuk objek. Pada
awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan
gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya
mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal
atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan
motorik anak yang masih mengunakan motorik kasar. Kemudian,
pada perekembangan
berikutnya penggambaran garis mulai beragam
dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah
mampu mambuat garis melingkar.
Periode
ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: 1) corengan tak beraturan,
2) corengan terkendali, dan 3) corengan bernama.
Ciri
gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan
adalah bentuk gembar yang sembarang, mencoreng
tanpa melihat ke kertas, belum dapat membuat
corengan berupa lingkaran dan memiliki semangat yang tinggi.
Corengan
terkendali ditandai dengan kemampuan anak
menemukan kendali visualnya terhadap coretan
yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan
telah adanya kerjasama antara koordiani antara
perkembangan visual dengan perkembamngan motorik.
Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan
coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung
, bahkan lingkaran.
Corengan
bernama merupakan tahap akhir masa coreng
moreng. Biasanya terjadi menjelang usia 3-4
tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya
anak mulai mengontrol goresannya bahkan
telah memberinya nama, misalnya: “rumah”,
“mobil”, “kuda”. Hal ini dapat digunakan
oleh orang tua atau guru pada jenjang
pendidikan usia dini (TK) dalam
membangkitkan keberanianan anak untuk mengemukakan
kata-kata tertentu atau pendapat tertentu
berdasarkan hal yang digambarkannya.
2. Masa Prabagan (preschematic) :
4-7 tahun
Kecenderungan
umum pada tahap ini, objek yang
digambarkan anak biasanya berupa gambar
kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan
kepala kemudian pada bagian bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua
kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada
tahap ini yaitu telah menggunakan bentuk-bentuk
dasar geometris untuk memberi kesan objek
dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih
berkembang. Aspek warna belum ada hubungan
tertentu dengan objek, orang bisa saja
berwarna biru, merah, coklat atau warna
lain yang disenanginya.
Penempatan
dan ukuran objek bersifat subjektif,
didasarkan kepada kepentingannya. Ini dinamakan dengan
“perspektif batin”. Penempatan objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak
pada usia ini.
3.
Masa
Bagan (schematic period)
: 7-9 tahun
Konsep
bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk.
Gambar masih tetap berkesan
datar dan berputar atau rebah (tampak pada
penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibuat tegak lurus dengan badan
jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian
kanan rebah ke kanan). Pada perkembangan
selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line).
Penafsiran
ruang bersifat subjektif, tampak pada
gambar “tembus pandang” (contoh: digambarkan
orang makan di ruangan, seakan-akan dinding
terbuat dari kaca). Gejala ini disebut
dengan idioplastis (gambar terawang, tembus
pandang). Misalnya gambar sebuah rumahyang
seolah-olah terbuat dari kaca bening, hingga
seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas.
4.
Masa
Realisme Awal (Dawning Realism)
: 9-12 tahun
Pada
periode Realisme Awal, karya anak lebih
menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun
berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek
dalam lingkungan. Perhatian kepada objek
sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam
menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum
dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai
disadari. Penguasan konsep ruang mulai dikenalnya sehingga
letak objek tidak lagi bertumpu pada garis
dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga
mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya
warna dan ruang, penguasaan unsur desain seperti
keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini.
Ada
perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak
laki-laki lebih senang kepada menggambarkan kendaraan, anak
perempuan kepada boneka atau bunga.
5.
Masa
Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic)
: 12-14 tahun
Pada
masa naturalisme semu, kemampuan berfikir
abstrak serta kesadaran sosialnya makin
berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis,
bahkan terhadap karyanya sendiri. Pengamatan
kepada objek lebih rinci.
6.
Masa
Penentuan (Period of Decision)
: 14-17 tahun.
Pada
periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan
diri. Perbedaan tipe individual makin tampak.
Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan
kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang
merasa tidak berbakat akan meninggalkan kegiatan
seni rupa, apalagi tanpa bimbingan. Dalam
hal ini peranan guru banyak menentukan, terutama dalam
meyakinkan bahwa keterlibatan manusia dengan seni
akan berlangsung terus dalam kehidupan.
Seni bukan urusan seniman saja, tetapi urusan semua
orang dan siapa pun tak akan terhindar dari sentuhan seni dalam
kehidupannya sehari-hari
Terlepas
dari itu semua, perlu diketahui bahwa aktifitas mengambar dan mewarnai juga
memiliki banyak manfaat bagi anak. Dalam perkembangannya, menggambar pun
dijadikan sebagai art therapy
untuk kesehatan mental dan merangsang otaknya. Seorang art therapist Mutia Ribowo
mengungkapkan, menggambar dapat membuat seseorang anak lebih fokus karena ada
kordinasi antara mata dan gerakan tangan. Lebih dari itu, anak pun akan lebih
peka terhadap lingkungan sekitar, memiliki empati, dan meningkatkan intuisi.
Kegiatan
menggambar dan mewarnai juga mendorong anak untuk menyelesaikan pekerjaannya
sampai selesai dan berusaha mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Karena
kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan, karena otak akan
terus bekerja lebih aktif.
Pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi pada
manusia pada umumnya memiliki ciri yang sama, namun ada beberapa anak yang
memang pertumbuhannya mengalami keterlambatan atau keterbelakangan. Adapun prinsip
perkembangan menurut Hurlock (1991), terbagi tujuh prinsip merupakan ciri
mutlak dari pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak, ketujuh
prinsip tersebut adalah:
1. Adanya
perubahan
Manusia tidak pernah dalam
keadaan statis dia akan berubah dan mengalami perubahan, perubahan bisa
menanjak kemudian berada dititik puncak kemudian mengalami kemunduran.
2.
Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya.
Tempat tinggal
atau lingkungan masa kecil anak akan
berpengaruh kuat terhadap kemampuan bawahan mereka. Bukti ilmiah telah
menunjukkan bahwah dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dari
prilaku anak sepanjang hidupnya.
3.
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Perkembangan seorang anak akan dipengaruhi oleh proses
kematangan yaitu terbukanya karateristik yang secara potensial suda ada pada
individu yang berasal dari warisan genetik individu.
4. Pola
perkembangan dapat diramalkan.
Dlam perkembangan motorik akan mengikuti hukum
chepaloaudal yaitu perkembangan yang menyebar keseluruh tubuh dari kepala sampai kaki ini bahwa
kemajuan dalam struktur dan fungsi pertama-tama terjadi dibagian kepala, badan dan kaki.
5. Pola
perkembangan mempunnyai karateristik
yang dapat
diramalkan.
Karateristik tertentu juga dapt diramalkan, berlaku baik
untuk perkembangan fisik atau mental. Setiap anak mengikuti perkembangan yang
sama dari satu tahap menuju tahap berikutnya.
6.
Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan.
Perbedaan ini disebabkan karena setiap orang memiliki
unsur biologis dan genetik yang berbeda. Kemudian juga faktor lingkungan yang
turut memberikan kontribusi terhadap perkembangan seorang anak. Perbedaan
perkembangan tiap individu mengindikasikan pada guru, orang tua, atau
pengasuh untuk menyadari perbedaan tiap anak yang diasuhnya sehingga
kemampuan yang diharapkan dari tiap anak seharusnya juga berbeda. Demikian pula
pendidikan yang diberikan harus bersifat perseorangan.
Selain
prinsip perkembangan diatas lingkungan juga menjadi factor yang mempengaruhi
tumbuh dan berkembangnya anak. Dalam hal ini peran orang tua sangat penting
terutama pada masa – masa rawan saat usia anak menginjak 15 tahun ke atas.
Kebanyakan dari mereka lebih suka berada di luar dibandingkan di rumah. Salah
satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan lebih banyak melakukan
pendekatan terhadap anak misalnya mengajak mereka mengunjungi tempat – tempat
wisata atau meminta mereka mengajak teman – temannya bermain di rumah, hal ini
akan memudahkan bagi orang tua untuk mengontrol dan mengawasi cara bergaul
anak.
Sumber
:
blog.lazada.co.id/manfaat-belajar-menggambar-mewarnai-bagi-ana/
diakses pada tanggal 03 september 2015 pukul 17.01 WITA
http://hariezfadhilah.blogspot.co.id/2013/12/periodesasi-perkembangan-beserta-fase.html
diakses pada tanggal 03 september 2015 pukul 17.03 WITA
http://ramainspirations.blogspot.co.id/2013/10/periodesasi-dan-karakteristik-seni-rupa.html
diakses pada tanggal 03 september 2015 pukul 17.11 WITA
http://health.kompas.com/read/2015/06/16/144209823/Stimulasi.Otak.Anak.Lewat.Kegiatan.Menggambar?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktkwp
diakses pada tanggal 03 september 2015 pukul 17.21 WITA
https://ainulluthfiyah.wordpress.com/2014/12/29/manfaat-menggambar-dan-mewarnai-bagi-perkembangan-balita/
diakses pada tanggal 03 september 2015 pukul 17.22 WITA
http://sunaria-pendidikansangatpenting.blogspot.co.id/2012/01/perkembangan-peserta-didik.html
diakses pada tanggal 03 september 2015 pukul 17.32 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar