Kamis, 25 September 2014

Intermedia

KONSEP KARYA “KALUNG MACRAME

          Kata makrame berasal dari bahasa Turki. (Turki: Ma-kra’ma atau Miqramah) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan : bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. 

Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di negara kita. Sebagai contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jaring, sair (sunda), bahkan sampai perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan masih banyak lagi contoh lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin.

Saat ini penampilan terutama bagi kaum perempuan merupakan hal yang paling utama, setiap perempuan selalu ingin tampil cantik dan anggun. Salah satu aksesoris wajib yang digunakan adalah kalung. Kalung macrame ini  memiliki bentuk yang sederhana dan sangat cocok untuk remaja – remaja yang menyukai bentuk yang simple. Selain harganya yang terjangakau, bahan yang digunakan untuk membuat kalung inipun sangat mudah didapatkan. Biasanya kalung yang kita temukan selalu menggunakan manik – manik atau emas. Kalung ini saya buat untuk membuktikan bahwa untuk tampil cantik tidak perlu glamour atau memakai barang – barang yang mahal.

Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kalung macrame adalah :
1.     Tali kebaya / tali kancing warna biru dan coklat untuk membuat kalung segi 16, dan tali / benang tampar warna merah muda dan coklat untuk kalung owl.
2.     Manik – manik
3.     Jarum pentul
4.     Sterofom (gabus)
5.     Gunting

            Kenapa saya memilih tali sebagai bahan utama ? tali merupakan bahan yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari  hari bahkan menjadi bahan utama untuk kehidupan sehari – hari seperti alat – alat pacing, jaring, dsb. Namun tali jarang digunakan untuk bahan aksesoris. Karena alasan itulah saya ingin memunculkan ide – ide baru serta kreativitas baru, dimana tali tidak hanya digunakan untuk membuat benda – benda fungsional terutama untuk rumah tangga saja, namun tali juga bisa digunakan untuk membuat benda hias seperti aksesoris kalung yang bernialai estetis.
Disini saya menggunakan bentuk – bentuk yang sederhana seperti segi 12 dan segi 16 atau bentuk burung hantu (owl), karena saat ini para remaja termasuk saya sangat menyukai bentuk – bentuk yang sederhana dibandingkan dengan bentuk yang terlalu rame dan glamour, selain itu bentuk burung hantu menjadi fenomal untuk dijadikan aksesoris karena dianggap unik dan memiliki filosofi yang menarik terutama bagi kaum perempuan yaitu

        Warna yang saya gunakan adalah warna – warna soft, seperti warna biru, merah muda, dan coklat. Warna – warna ini adalah warna yang sangat disukai oleh remaja – remaja dan paling dominan dipilih. Selain itu, warna biru dan pink juga melambangkan kelembutan, keharmonisan, kebebasan, serta warna yang sering digunakan oleh kaum perempuan. Kalung ini juga memiliki arti bahwa cantik tidak harus menor tetapi cantik itu bisa kita dapat dari kesederhanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar