KONSEP KARYA “KALUNG MACRAME”
Kata makrame berasal dari bahasa
Turki. (Turki: Ma-kra’ma atau Miqramah) Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
dijelaskan : bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian
benang pada awal atau akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul
pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Kerajinan
menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di negara kita. Sebagai contoh
dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jaring, sair (sunda),
bahkan sampai perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki,
keranjang atau tas, dan masih banyak lagi contoh lainnya, yang semuanya
dikerjakan dengan teknik simpul, dengan mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa
menggunakan alat bantu mesin.
Saat
ini penampilan terutama bagi kaum perempuan merupakan hal yang paling utama,
setiap perempuan selalu ingin tampil cantik dan anggun. Salah satu aksesoris
wajib yang digunakan adalah kalung. Kalung macrame
ini memiliki bentuk yang sederhana
dan sangat cocok untuk remaja – remaja yang menyukai bentuk yang simple. Selain harganya yang
terjangakau, bahan yang digunakan untuk membuat kalung inipun sangat mudah
didapatkan. Biasanya kalung yang kita temukan selalu menggunakan manik – manik
atau emas. Kalung ini saya buat untuk membuktikan bahwa untuk tampil cantik
tidak perlu glamour atau memakai
barang – barang yang mahal.
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat
kalung macrame adalah :
1. Tali
kebaya / tali kancing warna biru dan coklat untuk membuat kalung segi 16, dan
tali / benang tampar warna merah muda dan coklat untuk kalung owl.
2. Manik –
manik
3. Jarum
pentul
4. Sterofom
(gabus)
5. Gunting
Kenapa
saya memilih tali sebagai bahan utama ? tali merupakan bahan yang sangat dekat
dengan kehidupan kita sehari hari bahkan
menjadi bahan utama untuk kehidupan sehari – hari seperti alat – alat pacing,
jaring, dsb. Namun tali jarang digunakan untuk bahan aksesoris. Karena alasan
itulah saya ingin memunculkan ide – ide baru serta kreativitas baru, dimana
tali tidak hanya digunakan untuk membuat benda – benda fungsional terutama
untuk rumah tangga saja, namun tali juga bisa digunakan untuk membuat benda
hias seperti aksesoris kalung yang bernialai estetis.
Disini
saya menggunakan bentuk – bentuk yang sederhana seperti segi 12 dan segi 16
atau bentuk burung hantu (owl),
karena saat ini para remaja termasuk saya sangat menyukai bentuk – bentuk yang
sederhana dibandingkan dengan bentuk yang terlalu rame dan glamour, selain itu bentuk burung hantu menjadi fenomal untuk
dijadikan aksesoris karena dianggap unik dan memiliki filosofi yang menarik
terutama bagi kaum perempuan yaitu
Warna
yang saya gunakan adalah warna – warna soft, seperti warna biru, merah muda,
dan coklat. Warna – warna ini adalah warna yang sangat disukai oleh remaja –
remaja dan paling dominan dipilih. Selain itu, warna biru dan pink juga
melambangkan kelembutan, keharmonisan, kebebasan, serta warna yang sering
digunakan oleh kaum perempuan. Kalung ini juga memiliki arti bahwa cantik tidak
harus menor tetapi cantik itu bisa kita dapat dari kesederhanaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar