Sabtu, 01 Maret 2014

MEMBAHASAKAN MIMPI



SENI RUPA !? Dua kata itu selalu hadir dan menghantui benak saya sejak guru saya yang mengajar Seni rupa di SMA saya mengusulkan kepada saya untuk mengambil jurusan Pendidikan Seni Rupa ketika saya lulus SMA dan melanjutkan pendidikan di universitas nanti. Semenjak saya kecil, saya tidak pernah bermimpi ataupum membayangkan bahwa saya akan mengambil jurusan seni rupa. Tanda tanya besar yang selalu muncul dan  semakin menari-nari dalam otak saya ketika saya duduk di bangku SMA kelas 3, pasalnya saya harus memikirkan masa depan saya, kemana saya harus melanjutkan pendidkan saya serta jurusan apa yang harus saya ambil ? bisakah saya mengambil jurusan ini ? mampukah saya menjalani perkuliahan seni rupa yang kabarnya penuh dengan tugas dan juga membutuhkan biaya yang sangat mahal ?
Akhirnya pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat saya jawab dengan mencoba menjalani dan mengambil jurusan pendidikan Seni Rupa. Awalnya saya tidak merasa yakin bahkan sangat tidak yakin akan mengambil jurusan ini karena saya merasa kemampuan saya tidak terlalu menonjol dan menunjukkan bahwa saya memiliki bakat di bidang seni, namun kedua orang tua kandung serta orang tua angkat saya  memberikan dukungan penuh, pasalnya sarjana pendidikan seni rupa di daerah saya masih sangat jarang bahkan di SMA saya saja hanya ada 2 guru yang mengajar kesenian. Selain itu orang tua saya juga melihat ada potensi dan bakat seni dalam diri saya karena dari SD saya suka membuta kerajinan-kerajinan tangan seperti pernak pernih, hiasan, tekstil, membuat kaligrafi maupun membuat gambar-gambar anime karena saya dulu sangat menyukai film-film anime. Namun saya sendiri berpikir bahwa keahlian saya tersebut tidak cukup untuk menjelajahi dunia seni rupa yang saya dengar dulu kabarnya sangat sulit. Isu-isu yang sering terdengar itupun yang membuat saya semakin ragu untuk mengambil jurusan ini.
Sayapun mencoba untuk mencai tahu tentang bagaimana sistem perkuliahan di jurusan seni rupa kepada teman-teman kakak saya maupun kepada guru saya. Dari jawaban mereka memang saya dapat membayangkan perkuliahan seni rupa itu seperti apa namun mereka juga malah meyakinkan saya lagi untuk mengambil jurusan ini karena mereka tahu bahwa saya orang yang mau belajar dan berusaha dan mereka juga yakin saya bisa mengembangkan potensi yang saya miliki. Sebenarnya selain masalah bakat, masih banyak juga kendala yang saya pikirkan. Mulai dari biaya perkuliahan karena saya berasal dari kelurga yang tergolong sederhana sedangkan kakak saya juga masih menempuh S1 kebidanan, Kendala lainnya adalah saya sejak kecil ingin sekali menjadi perawat, namun kembali lagi masalah biaya juga membuat saya mencoba untuk melupakan keinginan tersebut dan sampai saat ini orang tua saya tidak mengetahui keinginan saya tersebut. Saya sengaja merahasiakannya dari orang tua saya karena saya berpikir bahwa jika saya mengatakan kepada orang tua saya, yang  jelas orang tua saya pasti mendaftarkan saya di Perguruan Tinggi Keperawatan dan saya tidak akan tahu apa yang mereka inginkan, dan ternyata mereka menginginkan saya menjadi seorang guru karena di keluarga saya sudah banyak sekali yang mengambil jurusan Kesehatan, dan jurusan yang mereka pilihkan untuk saya adalah Pendidikan Seni Rupa, saya berpikir mungkin orang tua saya tidak bisa menyekolahkan saya di jurusan seni rupa yang bisa dikatakan biaya perkuliahan prakteknya mahal namun orang tua saya tetap mayakinkan saya bahwa mereka mampu dan mengatakan kepada saya bahwa “pasti Allah memberikan jalan”, kata-kata tersebut merupakan salah satu motivasi saya dalam menempuh hidup diperantauan sekarang ini. Dan benar saja, ternyata janji Allah itu memang benar, saya diusulkan untuk mendapatkan beasiswa Bidik Misi di kelas saya. Kembali lagi saya bingung mengenai universitas mana dan jurusan apa yang harus saya daftarkan. Saya sempat berpikir bahwa saya ingin mengambil jurusan Seni Musik, karena saya juga sangat tertarik dan memang memiliki hobby di bidang musik sejak kecil. Namun saya memikirkan keinginan orang tua saya dan dengan mengucap Bismillah saya memutuskan mengambil jurusan Pendidikan Seni Rupa.
Setelah memutuskan mengambil jurusan pendidikan seni rupa, saya kembali dibingungkan lagi dengan universitasnya, guru saya mengusulkan untuk mendaftar di UNM Makassar, namun di sana tidak ada pilihan untuk jurusan seni rupa, kemudian orang tua saya mengusulkan untuk mendaftar di UNY tetapi orang tua angkat saya tidak memberikan ijin karena terlalu jauh untuk saya, akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di Bali yaitu di Universitas Pendidikan Ganesha, walaupun orang tua saya awalnya sempat takut karena Bali terkenal dengan pergaulannya yang bebas tetapi saya mencoba menjelaskan kepada mereka bahwa saya bisa menjaga diri dan mereka juga mencoba memberikan saya kepercayaan yang Insya Allah akan saya jaga sampai nanti saya lulus kuliah. Masalah pendaftaran kuliah sudah selesai dan sekarng tinggal menunggu pengumuman kelulusan UN dan juga kelulusan SNMPTN jalur undangan yang saya ambil.
Pengumuman kelulusan UNpun tiba, dan pada saat itu saya sedang berada di kota Makassar untuk mendaftar di universitas Hasanuddin di jurusan Fishiotherapi, jurusan yang memang saya inginkan, dan mendaftar di UNM makassar di jurusan Seni Rupa juga sambil menunggu pengumuman kelulusan UN dan SNMPTN, dan Alhamdulillah saya dihubungi oleh orang tua angkat serta sahabat-sahabat saya bahwa siswa di SMA saya 100% lulus semua. Pada saat itu perasaan saya sedang tidak karuan, antara senang, sedih dan tegang. Senang karena saya lulus UN dengan nilai yang cukup memuaskan, sedih karena saya harus menunggu pengumuman kelulusan di perantauan dan tidak bisa berbagi rasa haru dan bahagia bersama sahabat-sahabat saya yang masih di Bima, wajar saja karena saya masih remaja dan saat itu saya masih tidak bisa jauh dari sahabat-sahabat saya karene mereka adalah kelurga dan rumah kedua bagi saya, tegang karena saya 1 minggu lagi harus menjalani ujian tulis di Universitas tempat saya mendaftar yaitu UNHAS dan UNM.
Waktu 1 minggu tersebut saya manfaatkan dengan sebaik mungkin utuk belajar. Kebetulan ada salah satu sahabat saya yang mendaftar di Universitas yang sama, dan dia mengikuti les untuk ujian SNMPTN, saya meminta bantuan kepada sahabat saya tersebut untuk mengajarkan hasil lesnya kepada saya dan saya juga maminjam buku-bukunya untuk bahan saya belajar. 3 hari sebelum ujian tulis di UNM, sya ditelpon oleh orang tua angkat saya dan betapa kagetnya saya ketika dia mengatakan bahwa saya lulus SNMPTN yang saya daftar di Bali. Anehnya saya menangis bukan karena terharu tetapi karena saya melihat ibu saya manangis, namun dalam hati kecil saya ada rasa senang dan haru yang tak terbendung. Sayapun langsung sujud syukur dan saya juga melihat Ibu saya melakukan sujud syukur juga. Besoknya saya langsung memesan tiket pesawat untuk kembali ke rumah dan mengurus semua keperluan saya untuk kuliah di Bali.
Pagi sampai di rumah, dan malamnya saya langsung berangat ke Bali. Sekarang saya di temani oleh bapak saya karena ibu saya yang saat itu sedang hamil tua jadi dia tidak mungkin mengantarkan saya ke Bali. Kelurga besar saya mengantarkan saya sampai terminal. Buspun datang dan saya segera meluncur ke Bali. Pendaftaran ulangpun selesai dan sekarang saatnya Bapak saya pulang dan meninggalkan saya di Bali.
Memulai awal baru, hidup sendiri tanpa keluarga dan juga tanpa para sahabat. Akhirnya pertanyaan-pertanyaan yang dulu sempat menghantui saya terjawab sudah, sekarang saya menjalani kehidupan baru saya dengan padatnya perkuliahan seni rupa, dan benar saja bahwa perkuliahan seni rupa yang saya jalani memang penuh dengan tugas-tugas dan juga membutuhkan biaya yang sangat banyak. Namun karena memang saya menyukai dunia seni, semuanya terasa menyenangkan, dan Alhamdulillah saya saat ini menyadari bahwa memang inilah jalan saya, inilah jawaban atas doa-doa dan harapan saya bahwa apapun yang Allah berikan itulah yang terbaik. Dan sayapun menyadari bahwa dunia seni itu adalah jalan spiritual, dengan seni saya merasa lebih dekat dengan Tuhan, dengan seni saya dapat lebih berekspresi  dan mengungkapkan rasa syukur saya terhadap nikmat yang Allah berikan, dengan seni saya dapat lebih menikmati hidup. Sekarang saya menyadari bahwa apa yang kita inginkan itu belum tentu yang terbaik untuk kita, kita harus mencoba bermimpi dan memikirkan apa yang orang lain inginkan untuk masa depan kita, karena kita tidak bisa membangun masa depan itu sendiri, karena Tuhan mengatur segalanya tinggal bagaimana kita mengatur diri sendiri dan menentukan  jalan yang harus kita tempuh. 
Thank You ; )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar